Serangan Titan : Armored Titan, Part 11

“Aku… dimana?” tanya Rusdi yang baru sadar setelah pingsan, ia ada
di dalam sebuah bangunan tua.
“Kau sudah sadar?” tanya Komandan Reza.

Rusdi perlahan membuka matanya, ia sangat terkejut karena Komandan
Reza ada di hadapannya. Dan seluruh tentara Komandan Reza sedang
mengacungkan senjata laras panjang mereka kearahnya.

Kini Rusdi sudah benar-benar sadar, ternyata kaki dan tangannya
diikat. Ia terkejut saat merasakan bahwa tangan dan kakinya telah
kembali, bahkan dirinya juga. Bukankah tadi ia dimakan Titan?

Rusdi melihat sekeliling, ada yang kurang. Para kapten tinggal
sedikit, juga ada 3 orang yang tidak ada di kelompoknya. Rizky, Gre,
dan Yupi tidak ada disana. Gre mati dimakan Titan, tapi Rusdi tidak
tau kenapa Rizky dan Yupi bisa mati.

Disana terlihat kelompok 1 sedang berbaris rapi, bahkan Kapten Nabilah
juga berbaris rapi disana. Naomi juga berbaris dekat Kapten Nabilah,
tapi Kapten Ulung tidak ada disana.

“Dengarkan! Ini suatu sejarah besar bagi kami. Menangkap seorang
manusia, yang bisa berubah menjadi Titan. Aneh tapi nyata, aku tidak
mengerti.” Komandan Reza menjauh dari Rusdi yang tidak berdaya.

Rusdi dipasung oleh alat khusus. Jika ia banyak bergerak atau berontak
maka ia akan jatuh. Jika ia jatuh tali di kaki dan tangannya akan
mengikatnya kuat, sehingga akan terasa sakit. Atau mungkin ia akan
mati. Rusdi memutuskan untuk diam, ia hanya mendengarkan ocehan
Komandan Reza saja.

“Tim sukarelawan dibentuk untuk menghadapi para Titan. Dibentuk untuk
melindungi para penduduk, agar bisa kembali hidup tenang di dalam
dinding.” Komandan Reza diam sejenak.

“Tak kusangka diantara kalian ada yang menjadi Titan! Kau! Kau adalah
ancaman bagi kita semua!” sambumg Komandan Reza, ia menunjuk Rusdi
dengan tongkatnya.

“Bagaimana mungkin kita biarkan ancaman Titan itu ada didekat kita?”
Komandan Reza berkeliling, ia mengelilingi para kapten dan tim
sukarelawan yang sedang berbaris.

“Aku sebagai komandan harus mengambil keputusan. Bunuh dia yang
merupakan ancaman bagi kita semua!” Komandan Reza kembali menunjuk
Rusdi dengan tongkatnya.

“Membunuhmu adalah keputusan yang bijak.” Komandan Reza menyeringai.
“Beri aku kesempatan! Semuanya, tolong jelaskan padanya” Rusdi panik
karna ia akan ditembak mati.

Para kapten dan seluruh tim sukarelawan hanya bisa diam. Tidak ada
yang mau membelanya.
“Tidak ada yang membelaku?” Rusdi menatap tajam mereka semua.

“Aku bukan sebuah ancaman…” Rusdi menundukkan kepalanya.
“Saat ini kau memang bukan sebuah ancaman. Tapi suatu saat nanti kau
lah ancaman kami.” potong Komandan Reza, Rusdi hanya bisa diam.

“Bunuh dia!” perintah Komandan Reza, seketika semua tentaranya
mengacungkan senjata laras panjang itu kearahnya.
“Tunggu!” Epul tiba-tiba maju membela Rusdi.

“Rusdi bukan sebuah ancaman! Justru sebaliknya, ia memukul dan
menghabisi belasan Titan. Kenapa kalian semua diam saja? Bukankah
kalian juga melihatnya?” Epul menatap tajam kelompok 1.

“Dia teman kita yang berubah menjadi Titan. Tapi bukan Titan yang
memakan kita. Rusdi, bantu aku menjelaskannya.” Epul menatap Rusdi.
“Mungkin itu hanya kebetulan saja. Bagaimana jika suatu saat nanti dia
membunuh kita?” tanya Komandan Reza.

“Dia adalah pahlawan!” Epul masih menatap Rusdi yang menundukkan kepalanya.
“Tidak! Pahlawan sebenarnya adalah temanmu, Rizky!” jawab Komandan Reza.
“Aulia Rizky?” tanya Epul.

“Saat itu ada seseorang yang hendak meledakkan bahan peledak, tapi
Rizky menahannya. Ia tidak mau bahan peledak kita diledakkan begitu
saja. Tapi tiba-tiba Titan menangkapnya, dan orang itu berhasil
meledakkan bahan peledak.” jelas Komandan Reza.

“Aulia… Rizky? tanya Epul sekali lagi.
“Ya, dia pahlawan sebenarnya. Meskipun ia gagal mempertahankan bahan
peledak, tapi ia sudah berusaha semaksimal mungkin.” jawab Komandan
Reza.

“Tidak seperti kau! Yang bisa menjadi ancaman terbesar kami!” Komandan
Reza kembali menunjuk Rusdi dengan tongkatnya.
“Bunuh dia!” perintah Komandan Reza, seketika semua tentaranya kembali
mengacungkan senjata laras panjang itu kearahnya.

Epul terkejut, tapi ia masih belum menyerah untuk membela Rusdi.
“BUNUH SAJA AKU!!! AKU PERTARUHKAN NYAWAKU UNTUKNYA!!!”Epul menepuk
keras dadanya.

Seketika Naomi mengacungkan pedang 3DMG miliknya ke depan antara Rusdi
dan Komandan Reza. Komandan Reza lalu menengok, ia menyeringai.
“Apa yang akan kau lakukan? Membunuhku atau membunuhnya?” tanya
Komandan Reza, ia masih menyeringai.

“Sudahlah…” Ikhsan tiba-tiba maju ke depan.
“Asal Titan adalah eksperimen militer yang salah dari abad sebelumnya.
Jadi kita harus mencari vaksinya…” tiba-tiba Komandan Reza menembak
mati Ikhsan tepat di dadanya.

Semua tim sukarelawan terkejut, mereka terkesiap. Tapi mereka hanya
diam, takut menjadi korban berikutnya. Ikhsan seketika tumbang, ia
sekarat. Napasnya sesenggalan, matanya terbuka lebar, mulutnya
menganga. Tak lama, Ikhsan menutup mata untuk selamanya.

“Dia terlalu banyak bicara!” Komandan Reza mengembalikan senjata itu
pada tentaranya.
“Ikhsan..” Epul dan yang lainnya menghampiri mayat Ikhsan.
“Ikhsan!” Rusdi mengangkat kepalanya.

“TEMBAK!!!” perintah Komandan Reza, tiba-tiba bangunan itu runtuh.
“Apa itu?” Kapten Nabilah terkejut karena tiba-tiba Titan aneh muncul
di tengah kerumunan itu.

“Grawwwrrrr…” erang Titan itu.
“Itu Armored Titan!” seru Epul, lalu Kapten Nabilah melihat kebawah
kaki Titan itu dimana terdapat mayat Komandan Reza yang tertimpa
reruntuhan.

“Komandan Reza sudah mati! Semuanya, serang Titan itu!” perintah Kapten Nabilah.
“SERANG!!!” teriak Kapten Nabilah, seketika semua orang menyerangnya
dengan 3DMG masing-masing.

Titan itu dengan mudahnya menangkis serangan-serangan 3DMG yang
mengarah pada titik lemahnya.
“Arrggg!!!” Kapten Dipa terinjak oleh Armored Titan.

Armored Titan itu menghampiri Rusdi, menatapnya sejenak. Rusdi
terkejut, lalu kakinya terpeleset. Tubuhnya jatuh, kaki dan tangannya
terikat kuat. Bahkan lehernya tercekik. Armored Titan memegangnya,
lalu memutuskan tali itu.

Kalau saja Armored Titan tidak menolongnya mungkin ia sudah mati.
Semua tentara itu terus menembaki Armored Titan. Seketika Armored
Titan marah, ia mengamuk dan membunuh seluruh tentara itu.

Setelah itu Armored Titan kabur membawa Rusdi, digenggamnya kuat-kuat
agar tidak jatuh. Disana Naomi dan yang lainnya hanya menatap
kepergian Armored Titan saja.

BERSAMBUNG

@RusdiMWahid Juniornya Shinta Naomi ^_^

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.