Kos-Kosan Bidadari S2 ,Part4

Gue punya sebuah kondisi dimana kepala gue selalu sakit kalo dibangunin secara mendadak dan hal itu kejadian pagi ini. Waktu sedang senang-senangnya di alam mimpi, pintu kamar gue digedor. Gak sampe di situ, bahkan mendadak lampu kamar nyala sehingga membuat mata gue shock karena gak siap menerima terpaan cahaya. Lanjutkan membaca “Kos-Kosan Bidadari S2 ,Part4”

Kos-Kosan Bidadari S2, Part3

Sekarang di meja sebelah udah ada 6 orang duduk saling berhadapan dan fokus pada gadget di tangan mereka. Mereka semua adalah orang yang dateng untuk walk in interview, sama kayak gue.

Ya, gue masih belum menyerah untuk menyelamatkan diri dari kosan biadap itu. Salah satu caranya adalah dengan mencari pekerjaan baru, ngumpulin duit untuk tempat tinggal dan selanjutnya bertahan hidup seperti biasa. Oleh sebab itu gue dateng ke tempat ini yang katanya lagi buka lowongan. Iklannya ada di medsos makanya gue bisa tau. Lanjutkan membaca “Kos-Kosan Bidadari S2, Part3”

Cinta Palsu : Troubled Man or Noble Man

Suara hentakan dari pisau begitu terdengar sampai keluar ruangan. Nampak seorang gadis begitu fokus pada aktivitas yang sedang di kerjakannya. Terkadang ia menyeka keringatnya yang sudah mulai bercucuran ke lehernya, di tambah dengan pakaian lusuh yang di kenakannya yang menandakan bahwa gadis ini telah berkerja keras seharian.

Di samping itu, seorang pendamping yang sedari tadi berdiri di sampingnya tampak Lanjutkan membaca “Cinta Palsu : Troubled Man or Noble Man”

Kos-kosan Bidadari S2, Part2

Baru gue sadari. Fakta bahwa tidak ada kegiatan perkuliahan ternyata cukup menyebalkan. Emang sih nontonin puluhan slide materi dari dosen, berjuang menyelesaikan tugas yang menumpuk juga interaksi gak penting antar teman sejawat udah cukup menyebalkan, tapi gak punya alasan konkrit untuk pergi ninggalin kos-kosan ini ternyata jauh lebih menyebalkan.
Lanjutkan membaca “Kos-kosan Bidadari S2, Part2”

Cinta Palsu : Pernikahan Yang Sah? (Part21)

Cinta Palsu : Pernikahan Yang Sah?

Semilir angin berhembus menerpa wajah seorang gadis berambut sebahu. Gadis dengan perawakan yang mungil dan sedikit kurus itu tampak menikmati angin yang berhembus ke wajahnya. Di lihat air mata itu menetes, terbawa oleh angin sampai ke tembok disana. Matanya yang merah itu ia kedipkan, dan lagi-lagi air mata menetes ke pipinya. Isakannya membuat air mata itu tak henti-henti mengalir, namun ia terus menyekanya. Lanjutkan membaca “Cinta Palsu : Pernikahan Yang Sah? (Part21)”