The Mask, Part2

Rena+(11)

Setelah 3 Hari Kejadian itu pun akhirnya gue tersadar dan melihat sekitar bahwa gue berada di rumah sakit.. dan seketika gue melihat rena yang tertidur di tangan kiri gue. Gue yang melihatnya hanya bisa tersenyum.. memerhatikan dia tidur, menurut ku dia sangat cantik saat ini. Karena ketika aku melihat dia bawaan nya pengen senyum aja. Beberapa saat kemudian rena pun bangun dari tidurnya.

“Ummm Pagi renaa..”Ucap gue

“Ahh… Pagii… Ehh Haru kamu sudah bangun yaa…”Ucap rena yang seketika menahan nangis

“Ahhh ren… Kamu kenapa nangis.. aku paling nggak suka kalau melihatmu nangis lho.”Ucap gue yang gelisah

“Hmmm… Habis Kamu tiba-tiba mengalami kejadian yang buruk dengan bertubi-tubi.. Haru.. Haruu…”Ucap Rena sambil memeluk gue dengan tiba-tiba

Gue yang melihat rena seperti ini, membuat gue merasa bersalah juga. Ketika gue terpuruk menerima semua kejadian yang menimpa gue, disisi lain masih ada sahabat terbaik gue yang juga ikut sedih melihat gue seperti ini.

Gue pun beberapa saat memikirkan sejenak bagaimana yang akan terjadi dimasa depan jika aku terus seperti ini.. dan saat itu pun aku memutuskan untuk kembali semangat dari keterpurukan ini.

“Ummm rena, aku ingin bilang sesuatu sama kamu”Ucap gue tiba-tiba

Rena yang mendengar perkataan gue tersebut, tiba-tiba berhenti memeluk gue dan mengusap air matanya.

“Iya, Ada apa itu Haru…”Ucap Rena

“Aku ingin bilang Sangat banyak terima kasih ke kamu, karena dari kecil sudah menjadi sahabat ku saat sedih maupun senang. Dan sampai saat ini masih. Aku sadar bahwa masih ada kamu di dunia ini yang sudah kuanggap sebagai keluarga ku. Terima kasih ren..”Ucapku lirih sambil tersenyum

Rena pun yang mendengar nya pun menangis menangis dengan deras. Akan tetapi ekpresi yang dibuat adalah menangis bahagia karena mendengar perkataan haru.

Tiba-tiba rena mendekati haru dan… Chup.. Rena mencium bibir haru dengan lembut dan melepaskannya. Haru pun terkejut dengan tindakan rena.

“Ren… tadi barusan apakah kamu…..”Ucap haru

“Yaa, aku mencium mu.. Karena aku bahagia mendengar itu langsung dari kamu. Aku juga sama seperti mu haru, aku sudah menganggap mu sebagai keluarga ku sendiri. hehehe, dan se-sebenarnya aku menyukai mu haru dari kita mulai bersahabat sampai sekarang.

Ketika aku mendengar kabar kamu yang mengalami kecelekaan serta tentang orang tua mu. Aku menjadi sedih karena melihat orang yang aku cintai menjadi terpuruk dan ingin menjadi kekuatan baginya”Ucap rena yang menangis lagi dengan senyum yang manis

Gue yang mendengar perkataan itu menjadi tersenyum, dan tiba-tiba pandangan yang monoton menjadi berwarna kembali dan lebih cerah dari sebelumnya.

Gue dan rena pun mengobrol dengan canda tawa. Setelah beberapa lama mengobrol rena pun menanyakan sesuatu dengan haru.

“Haru..”Ucap Rena

“Iyaaa.. Rena?”Ucap gue

“Apa yang akan kau lakukan setelah ini?”

“Hmmm… gimana ya. Mungkin tinggal bersamamu ren?”Goda ku ke rena

Rena yang mendengar perkataan tersebut menjadi terkejut

“A-apa yang kau bilang haru, kau ini masih aja bisa menggodaku”Ucap rena yang mukanya memerah sambil mencubit tangan haru

“A-a-a…. sakit ren… sakit.. ampun dong ampun..”

“Humph, baiklah akan aku lepaskan…”Rena pun melepas cubitannya

“Huuhh,, kamu ini ren nggak lihat apa aku lgi skit main asal cubit aja”

“Lah, itu kan kamu yang dari tadi menggodaku…”

“iya sih… hehe”

Rena dan gue pun terus mengobrol sampai ada telpon yang berdering dari kantong rena..

“Bentar yah haru…”ucap rena

“Iyaa Rena…”Ucap gue.

Seseorang menelpon rena dari suatu tempat..

“Halooo,Rena. Kamu lagi ngapain? Papa lagi dibandara nih mau menuju ke jepang. Dan bagaimana kabar haru, apakah dia udah bangun?”Ucap papa rena.. yaaa dia adalah papa rena yang berada di indonesia serta sahabat kecil papa gue. Sebenarnya papa nya adalah orang indonesia yang menikah dengan mama nya yang orang jepang.

 Saat kecil emang keluarga nya tinggal di jepang akan tetapi keluarga nya memutuskan pindah ke indonesia karena urusan kerja papa nya. Akan tetapi rena tidak ikut pindah karena masih ingin tinggal disini bersama kakek neneknya dan karena masih ada sahabat yang ingin terus ditemaninya.

“Ohhh papa, lagi dirumah sakit kok menemani haru. Alhamdulillah udah kok papa… beberapa saat yang lalu.”Ucap rena.. Gue yang mendengar percakapan rena cuman bisa memerhatikan

“Alhamdulillah kalau begitu, nah ren. Apakah kamu yakin dengan permintaan mu ini. Papa sih bersedia aja kok, karena haru adalah anak dari sahabat papa. Cuman papa ingin mendengar dari orangnya langsung mau atau tidak.” Ucap papa rena

“Ahh, papa. Yakin kok, pokoknya nggak usah khawatir lah. Rena yakin haru mau kok dengan permintaan ku. Makanya papa setelah sampai kejepang langsung aku bawa kesini untuk bertemu haru”

“Baiklah.. Kalau begitu papa pamit dulu ya. Karena pesawat papa sudah datang nih. Bye-bye anakku”

“Byee papa..”Ucap rena dan menutup percakapannya

Gue pun langsung menanya rena

“Heii ren, itu tadi papa kamu kan?”Tanya gue

“Hmmm.. iya haru yang tadi nelpon adalah papa..”Ucap rena

“Hmmm gitu yaa. Oh iya apa maksud kamu permintaan terhadap papa kamu? Sampai-sampai menyebut namaku tadi?”Tanya gue sekali lagi

“Ahh itu, besok aja yaa dijelasin sekalian sama papa.. oh iya aku pulang dulu yaa ada urusan di sekolah. Bye-bye haru sayang”Ucap rena sambil mencium pipi haru dan pergi keluar

Gue yang mendengar kata sayang dari rena, hanya bisa terdiam sambil muka memerah. Setelah beberapa lama suster dan dokter pun memasuki runagan ku untuk mengecheck keadaan gue sekrang. Dan mereka bilang bahwa besok aku boleh bisa pulang kerumah kalau istirahat terus dari sekarang.

Setelah itu dokter dan suster pun keluar dari ruangan, dan tiba-tiba aku teringat bahwa ada barang yang kelupaan dan aku ingat itu adalah Topeng kesayangan gue yang sebelum kepergian orangtua gue, gue pakai topeng itu di kepala. Dan seketika mengingat itu gue merasa ngantuk dan tertidur pulas

*bersambung

– Hardi Juliawan –

Satu tanggapan untuk “The Mask, Part2

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.