“The Legend of Dragon Knight : Dreams or True” Part 3

1

Apa aku sudah mati…??? 

Kring…!!!

Kring…!!!

Kring…!!!

“Hoamz…”aku menguap. Badanku terasa sangat lelah dan membuatku bermimpi aneh seperti nyata

“Eh kok aku di kamar? Apa tadi cuma mimpi ya? Tapi rasanya kok kayak nyata banget?”batinku. Sudahlah, aku tidak terlalu memikirkannya. Saat kulihat di bagian perutku, aku tidak mengalami luka atau apa pun seperti di mimpi itu.

“Dek udah bangun?” tanya kak Frieska dari luar kamarku

“Iya kak, aku udah bangun kok” kataku. Aku masih ingat betul tentang mimpiku itu. Ah sudahlah lebih baik aku segera bersiap-siap dan berangkat sekolah. Setelah siap, aku sarapan dan pergi ke sekolah dengan motor ninjaku. Tak lupa sebelum itu aku berpamitan pada kak Frieska. Sesudah kuparkirkan motorku di depan gerbang di parkiran sekolah, aku berjalan-jalan di luar area sekolah sebentar. Karena terlalu memikirkan mimpi itu,tanpa kusadari…

“Aduh!” kata seseorang yang kutabrak kesakitan

“Eh..eh maaf aku gak sengaja .Apa kamu baik-baik saja?” kataku meminta maaf dan memantunya berdiri

“Iya aku ceroboh sekali tadi” katanya

“Tidak,aku tadi yang melamun dan tidak melihat saat berjalan” kataku bersalah.Saat bangun, kulihat dia adalah seorang gadis dengan pakaian seperti biarawati

“Hai, bisa kamu mengantarkanku? Aku sedang mencari tempat peribadahan” katanya

“Oh bisa” kataku. Aku dan dia pergi ke tempat peribadahan di kota Jakarta. Saat berjalan, kami sedikit berbincang-bincang. Sekedar berkenalan

“Hmm… kamu asalnya dari mana?” tanyaku

“Aku dipindahkan dari tempat peribadahan di kota Bandung ke kota Jakarta” katanya

“Oh iya namaku Ahmad Fahrezalical panggil aja Reza. Dari tadi kita belum sempat kenalan.Kamu?” kataku mengulurkan tangan

“Aku Elaine Hartanto Asia. Salam kenal” katanya tersenyum manis dan menjabat tanganku

“Nah, itu di depan kita akan segera sampai” kataku. Tiba-tiba terdengar ada suara anak kecil menangis

“Huhuhu hiks…huuu..hiks” tangis anak kecil itu. Elaine langsung mendekat ke arah anak itu

“Laki-laki tidak boleh menangis hanya karena tersandung” kata Elaine pada anak itu. Saat kulihat dia sedang mengobatinya tapi dengan cara yang aneh dan menakjubkan. Terlihat sebuah cahaya hijau terang yang dengan cepat bisa menyembuhkan luka anak kecil itu dari tangan tepatnya cincin Elaine

Entah bagaimana cahaya itu bisa menyembuhkan dengan cepat

“Aduh! Kenapa tiba-tiba tangan kiriku terasa sakit?” batinku

“Lihat sekarang lukamu sudah sembuh dan sudah tidak apa-apa” kata Elaine dan anak kecil itu berterima kasih serta berlalu pergi. Aku dan Elaine melanjutkan perjalanan kami kembali.

“Kamu pasti terkejut akan hal tadi kan? Itu berkah yang diberikan Tuhan padaku. Jadi aku bisa menyembuhkan seseorang menggunakan kekuatanku dengan cepat” katanya

“Oh begitu ya, wah kamu hebat dan baik sekali!” pujiku padanya dan akhirnya kita sampai

“Hehe biasa saja, oh dan terima kasih kamu sudah mau mengantarku. Senang sekali rasanya bertemu denganmu di sini” kata Elaine dan masuk ke tempat peribadahan tersebut

“Iya sama-sama. Kita nanti akan bertemu lagi” kataku dan kembali lagi ke sekolah. Saat perjalanan kembali ke sekolah, aku bertemu dengan dua orang yang menyapaku sore kemarin saat di jembatan. Ya siapa  nama mereka aku agak lupa, oh iya nama mereka Arian dan Niko kalau tidak salah

“Hai Reza!”sapa Arian dan Niko bersama

“Oh hai juga” sapaku balik padanya. Ah mungkin ini ide bagus, aku akan menanyakan soal mimpi anehku kemarin dan…Oh iya aku ingat saat itu aku bertemu dengan Dhikeringer Yuuma-chan saat itu.

“Hmm…boleh aku tanya sesuatu?” tanyaku

“Boleh saja teman” jawab Arian sedangkan Niko tidak berpaling dari komik anime Naruto yang dia baca

“Apa kalian mengenal yang bernama Dhikeringer Yuuma-chan? Dan apa kemarin sore kita bertemu?” tanyaku

“Dhikeringer Yuuma-chan? Siapa itu. Oh saat kemarin kami memang menemuimu tapi kami tidak tahu siapa itu Dhike?” kata Arian

“Oh begitu ya. Terima kasih” kataku dan melanjutkan ke kelas. Aku kurang bisa fokus hari ini karena memikirkan mimpi aneh itu. Pelajaran dimulai seperti biasanya.Aku merasa ada yang janggal? Tepat sekali aku tidak melihat Yupi sama sekali, bahkan kursi tempat duduknya pun kosong. Aku berinisiatif bertanya pada beberapa orang teman sekelompokku setelah istirahat.

ßSKIPà

Bel istirahat berbunyi. Aku melihat beberapa gadis berkumpul yaitu Shania,Ikha,Kinal,dan Sisil. Aku mencoba bertanya pada mereka di mana keberadaan Yupi

“Emm… permisi… Apa kalian tahu Yupi di mana?” tanyaku pada mereka

“Yupi? Siapa tuh?” kata Kinal

“Iya perasaan di kelas kita gak ada yang namanya Yupi deh?” kata Shania

“Itu loh yang ketua OSIS” kataku memperjelas

“Ah mana ada yang namanya Yupi di kelas kita. Ah kamu ngawur kali Za” kata Ikha

“Tau nih, ngacok. Apa kamu lagi sakit ya?” kata Sisil

“Ah sudahlah kalau begitu aku pergi dulu, dan terima kasih” kataku berlalu pergi. Aneh sekali (?)

Setelah pelajaran selesai, tadi ada pengumuman bahwa siswa yang mendaftar menjadi anggota OSIS harap ke Old Building School. Aku segera ke sana. Mungkin masih seleksi pikirku. Saat sudah sampai, aku bertemu lagi dengan orang yang kulihat kemarin.

“Hai kak Ve” sapaku yang ternyata dia adalah kak Ve si Wakil Ketua OSIS

“Oh..hai juga Reza, wah cepat sekali kamu ke sini” kata kak Ve

“Ngomong-ngomong ini ada apa ya kak?” tanyaku

“Akan ada seleksi lagi dari ketua OSIS” kata kak Ve. Para siswa yang mendaftar OSIS mulai berdatangan. Saat seleksi tiba, dari arah pintu ada seorang gadis yang masuk. Dia…ketua OSIS?. APA?!?!?! setahuku kan bukan kak Ve ketua OSIS nya mataku membulat melihat hal itu.

“Seleksi ditentukan berdasarkan pemilihan dari ketua OSIS” kata kak Ve. Seleksi pun dimulai dari berbagai bidang dan tiba akhirnya untuk pemilihan yang lolos. Saat kulihat bukan hanya anak kelas XI tapi juga anak kelas X dan XII juga ada

“Dan yang terakhir lolos…

Reza…”kata kak Ve

“Baik sekian dan mohon maaf bagi yang tidak terpilih. Silahkan bisa pulang ke rumah masing-masing” kata kak Ve. Saat aku hendak pulang, ada yang mencegah langkahku dengan orang itu memegang tanganku

“Eh? Ada apa kak Ve?” tanyaku

“Ikut aku, ada yang ingin aku bicarakan padamu” kata kak Ve manarik tanganku menuju ke ruangan inti Old Building School. Saat di sana kulihat ada Fhadil dan anak kelas X sedang duduk memakan cemilan

“Hai Fhadil!”sapaku

“Hai juga Reza” sapanya balik

“Baik, perkenalkan ini anggota baru kita namanya Reza” kata kak Ve memperkenalkanku

“Hai kak, Namaku Sinka Juliani, salam kenal” kata anak kelas X tersebut dan aku hanya melambai sambil tersenyum

“Reza aku ingin bicara denganmu” kata kak Ve

“Apa kamu masih ingat pada Cindy Yuvia Gremorys?” tanyanya padaku

“Cindy Yuvia Gremorys? Si Ketua OSIS?” tanyaku

“Benar,dan apa kamu masih ingat tentang mimpi anehmu itu?” tanyanya lagi yang membuatku terkejut

“Mimpi itu?” tanyaku

“Ya itu bukanlah mimpi, tapi kenyataan. Lihat foto ini” kata kak Ve sambil menunjukan sebuah foto

“Ini kan? Tapi saat ku tanya pada teman-temanku mengapa mereka tidak ingat bahkan tidak tahu dan seingatku Yupi menjadi Angel’s dan melawan makhluk mengerikan itu di kuil dengan altar berdarah” kataku melihat fotoku bersama Dhike sore itu

“Mereka para Demons menggunakan kekuatan mereka untuk menghapus ingatan manusia setelah mereka melakukan tugas mereka. Makhluk mengerikan yang Yupi lawan pada saat itu adalah King of Demon Lucifer. Dan satu lagi… orang yang membunuhmu saat itu adalah salah satu Demons kelas atas, terlihat dari tombak cahanya yang memancarkan cahaya merah menyala” kata kak Ve. Dia mengeluarkan sebuah buku dan membacanya

“Demons? Aku tidak tahu apa-apa tentang itu. Buku itu?” tanyaku. Terlihat sebuah buku dengan cover bertuliskan Angels & Demons yang dibawa kak Ve

c

“Lalu saat itu aku hampir mati kan? Tertusuk tombak cahaya itu. Tapi siapa yang menyelamatkanku?” tanyaku

“Waktu itu…Sudahlah lain kali kuceritakan” kata kak Ve

“Tunggu!!! dan di mana Yupi?” tanyaku

“Sudah kubilang lain kali akan kuceritakan” kata kak Ve berdiri

“Baiklah, bawa buku ini dan bacalah sekedar untuk pengetahuan dan referensimu” tambahnya dan berlalu pergi. Aku segera saja pulang dengan membawa buku itu. Sore berubah menjadi malam. Aku merasa pandanganku saat malam hari walaupun gelap tapi kenapa tetap terang?. Bahkan saat di perempatan ada suara anak kecil yang agak jauh pun aku bisa mendengarnya. Saat di perjalanan aku merasa banyak hal aneh belakangan ini yang terjadi padaku. Setelah itu akhirnya aku sampai di rumah. Ternyata kak Frieska hari ini pulang tidak terlalu larut malam buktinya saat aku pulang, dia sudah sampai di rumah terlebih dahulu.

“Assalamualaikum”salamku. Kulihat Kak Frieska sedang rebahan di sofa sambil meminum secangkir teh hangat. Saat kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 6 sore. Tunggu dulu! Sejak kapan aku mengenakan jam tangan? Aku saja tidak ingat kapan terakhir kali aku mengenakan apalagi membelinya!

“Waalaikumsalam, kok kamu baru pulang dek?” kata kak Frieska

“Ya tadi ada urusan OSIS kak” kataku

“Kak aku ingin tanya sesuatu, boleh?”kataku

“Tanya saja” balasnya. Iseng aku bertanya tentang Yupi

“Apa kakak ingat dengan anak bernama Cindy Yuvia Gremorys kemarin? Dan apa kakak ingat jika aku dan dia ada tugas?”tanyaku

“Iya. memang kenapa?” tanya Kak Frieska. Ternyata dia masih ingat akan hal itu.

“Jadi kakak inget sama Yupi?” tanyaku cepat

“Loh emangnya kenapa?”

“Semua orang yang aku tanya lupa denganya, seakan-akan dia tidak pernah dilahirkan di dunia ini” kataku

“………” Kak Frieska hanya tertegun dan menelan ludah mendengar ucapanku. Mungkin dia sama shock dan terkejut sepertiku

“Dan lagi aku bermimpi aneh” kataku

“Mimpi…??? Mimpi apa?” tanyanya

Aku menceritakan semua tentang mimpi anehku kemarin padanya, dari mulai perjalanan kami,pertemuan kami,desa itu,pertarungan Yupi dengan makhluk itu,sampai aku tertusuk dan hampir mati oleh salah seorang Demons. Kulihat di belakang punggung kak Frieska seperti ada sebuah bayangan membentuk sayap

“Kak kenapa di punggung kakak kayak ada sayap?” tanyaku

“Eh…? Sekarang kamu mandi dan ganti baju. Setelah itu kamu temui kakak di sini” kata Kak Frieska

“Mungkin sudah saatnya kamu mengetahui rahasia keluarga kita” tambahnya

aku hanya melakukan apa yang ia perintahkan.

Apa maksudnya?

Rahasia Keluarga?

Tapi bagaimana mungkin?

***To Be Continued***

-Ahmad Fahrezalical-

Hai gimana? Lanjut gak? Semoga suka ya.Welcome in My Fantasy World and I hope You Like It ^_^.Maaf aja kalo Cuma bisa update seminggu sekali karena dikejar deadline nih. Oh dan info ff ini bakalan vakum soalnya aku lagi ada kemah ,study tour,dan UN. Paling lama 1 bulan deh.Komen,kritik,dan saran jangan lupa ya!!! See You Bye-Bye…!!!

Twitter            : @rezalical

Email               : rezalical48@gmail.com

 

 

 

 

5 tanggapan untuk ““The Legend of Dragon Knight : Dreams or True” Part 3

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.